tag:blogger.com,1999:blog-37430571925623714422024-03-13T09:44:00.721-07:00SATU JIWA PRODUCTIONSSATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-19567311281136793142010-11-09T05:36:00.000-08:002010-11-09T05:36:36.498-08:00'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN',<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCBz1L7y5QtOi7kiSNKBSF90Z_y2MqOiLiZY5jxgZmzFS5RmTOovS_JctSjrW7JMGSmcXLUH6qKQq9-YRqiQkD8hjxJYpnTB6X6sMghYg2hq1K05iwVBrWae-pzw-1_YAKuHszat77E8n/s1600/oihkib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCBz1L7y5QtOi7kiSNKBSF90Z_y2MqOiLiZY5jxgZmzFS5RmTOovS_JctSjrW7JMGSmcXLUH6qKQq9-YRqiQkD8hjxJYpnTB6X6sMghYg2hq1K05iwVBrWae-pzw-1_YAKuHszat77E8n/s640/oihkib.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku bermimpi, suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku</div><div style="text-align: justify;">berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.</div>Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu."Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".<br />
"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.<br />
"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata,'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan' ".<br />
"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.<br />
Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.<br />
"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.<br />
"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHcN-HmJznRhuZ4ybN0eQvve4CKhCHbwc04Kg-XY8aQcjoIZxRvDtbrhaO0cCe5DA1lTnlXvKRyMZ7MicgpQs86E55GG5tURtRKYjDU3xb8cGYl1Iy3CrvvJ6sQDU5Mnf29kiJqpK-gcKb/s1600/thanx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHcN-HmJznRhuZ4ybN0eQvve4CKhCHbwc04Kg-XY8aQcjoIZxRvDtbrhaO0cCe5DA1lTnlXvKRyMZ7MicgpQs86E55GG5tURtRKYjDU3xb8cGYl1Iy3CrvvJ6sQDU5Mnf29kiJqpK-gcKb/s640/thanx.jpg" width="640" /></a></div><br />
Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan, engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.<br />
"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat ... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".<br />
"Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian ... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia.<br />
"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan, maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.<br />
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.<br />
"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".<br />
<br />
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-teman-mu untuk mengingatkan mereka betapa dirahmatinya kita semua.<br />
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' ". (QS:Ibrahim (14) :7 )<br />
<br />
Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih "Terima kasih, Allah! Terima kasih, Allah, atas anugerahMu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi".SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-46328262726943822152010-11-08T01:57:00.000-08:002010-11-08T02:13:46.991-08:00AHLAK TERHADAP ORANG KAFIR<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaTbS1qcIllLXtoOqEiw2WKK_k7DqEoV9moBxkaCXg-bx0tqZw5ZghFaPivH-r2HkERq5-81cybo85YfeRp9ybDepOjLn5N1RNQN7PB4giCvgHVqwn5SVKop29ULZccb8dJfN86Buan3Dn/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaTbS1qcIllLXtoOqEiw2WKK_k7DqEoV9moBxkaCXg-bx0tqZw5ZghFaPivH-r2HkERq5-81cybo85YfeRp9ybDepOjLn5N1RNQN7PB4giCvgHVqwn5SVKop29ULZccb8dJfN86Buan3Dn/s640/images.jpg" width="579" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyTyj_FFMLT7jSMopSmT0yi82jGpa5480p4BSQTFg2qJkTzHv2P589KH6xGj3lYhefKPVr6oWa3o7fr2ssnelBGM-CEUd1OajILViaRzXOYSYB6zaxGKq8STlIcteGEbtJCRGdyK-p4J2X/s1600/kerukunan-beragama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx9QLCcObkkZ1qQHqryxgruEZ3U1SW2jDwIknVW0Oohb_fVdJAUpOE-JvuFD0oaHFaXo_jrWsvjIVu4jm_LYkTyGEakrlNr_mue_2BA6koqW5AANrXbVZlnxZkxoU-Zo8GarlZ5V3GImHD/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<b>Oleh : Syaikh Ali bin Hasan Abdul Hamid Al-Halaby</b></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><b>Pertanyaan</b> </div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Syaikh Ali bin Hasan Abdul Hamid Al-Halaby ditanya : Bagaimana akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bergaul dengan orang-orang kafir?</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><br />
<b>Jawaban</b><br />
Akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al-Qur’an sebagaimana riwayat dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha ketika ditanya akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Radhiyallahu ‘anha menjawab. “Artinya : Akhlak beliau (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) adalah Al-Qur’an”<br />
<br />
Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha membacakan ayat.<br />
<br />
“Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” <br />
[Al-Qalam : 4]<br />
<br />
Kata “khuluqin ‘azhim” (budi pekerti yang agung) dalam ayat ini, mencakup seluruh akhlak terhadap semua makhluk, sebagaimana sudah disampaikan pada ceramah yang pertama tadi seputar rahmat (Lihat artikel “Islam Rahmat Bukan Ancaman). Rahmat (rasa kasih sayang) merupakan akhlak yang paling tinggi, motivator serta motor penggerak utama suatu akhlak.<br />
<br />
Jika contoh-contoh dan riwayat-riwayat yang telah dibawakan dalam ceramah tersebut berkaitan dengan akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang-orang kafir dalam peperangan, maka bagaimana kita akan menggambarkan akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap mereka dalam kondisi damai?<br />
<br />
Saya akan menyebutkan tiga hadits tentang hal itu.<br />
<br />
<b>Hadits Pertama, </b>sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam<br />
<br />
“Artinya : …. Sesungguhnya para utusan (duta) itu tidak boleh dibunuh” [Hadits Riwayat Abu Dawud]<br />
<br />
Maksudnya adalah, para utusan yang dikirim oleh orang-orang kafir sebagai duta dan penghubung antara kaum muslimin dengan kaum kafir.<br />
<br />
Keadilan dan kasih sayang Islam tidak memperbolehkan untuk membunuh dan menyakiti mereka. Karena, dalam Islam terdapat ajaran (agar menjaga dan mentaati) perjanjian dan ikatan janji.<br />
<br />
Ini diantara gambaran cara bergaul tingkat tinggi dari kaum muslimin, atau dari agama Islam, atau dari Nabi Islam kepada orang-orang kafir, non Islam.<br />
<br />
<b>Hadits Kedua</b>, yaitu dalam wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mua’dz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br />
<br />
“Artinya : …. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” [Hadits Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Darimi]<br />
<br />
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan “Pergaulilah kaum muslimin, atau orang-orang yang shalih, atau orang-orang yang mengerjakan shalat”, akan tetapi beliau mengatakan “ … dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.<br />
<br />
Maksudnya adalah semua menusia, yang kafir, yang muslim, yang mushlih (yang melakukan perbaikan), yang faajir (jahat) dan yang shalih, sebagai bentuk keluasan rahmat dan kelengkapannya dengan akhlak din (agama).<br />
<br />
<b>Hadits Ketiga</b>, yaitu hadits tentang seorang Yahudi, tetangga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering menyakiti beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br />
<br />
Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui bahwa orang yang selalu menyakitinya ini memiliki seorang anak yang sedang sekarat. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang berkunjung ke rumahnya dan mengajaknya menuju jalan Rabb-nya, dengan harapan semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaan orang ini.<br />
<br />
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas keburukan dengan kebaikan, meskipun terhadap orang kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada si anak, sementara bapaknya juga ada bersama mereka.<br />
<br />
“Artinya : Wahai bocah, katakanlah laa ilaaha illallah, itu akan menyelamatkanmu dari api neraka”.<br />
<br />
Mendengar seruan ini, si anak memandang ke arah bapaknya dan memperhatikannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi lagi.<br />
<br />
“Artinya : Wahai bocah, katakanlah laa ilaaha illallah!”<br />
<br />
Si anak memandang ke arah bapaknya lagi.<br />
<br />
Kejadian yang sama juga terjadi antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pamannya, Abu Thalib, yang senantiasa membantu dan menolong Islam, kaum muslimin serta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi, dia tidak masuk Islam. Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya.<br />
<br />
“Artinya : Wahai paman, katakanlah laa ilaaha illallah ….”<br />
<br />
Mendengar seruan ini, Abu Thalib memandang para pembesar Quraisy. Lalu mereka mengatakan.<br />
<br />
“Apakah kamu benci terhadap agama nenek moyangmu” [Hadits ini diriwayatkan Imam Bukhari]<br />
<br />
Akhirnya Abu Thalib meninggal dalam kekafiran.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBt-YUQUowlveextz54avx85VKsphQj8FoOVF0l50mhBAgkweWPPQopPdqR-HIHF7L4guULXf1fCmmvlq1h7H4QJ8lMV5Os-dJfrW7dDnY9scrbIwDcWmwSiICzosnPYWqujjjF_8G5c2D/s1600/kaskusus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBt-YUQUowlveextz54avx85VKsphQj8FoOVF0l50mhBAgkweWPPQopPdqR-HIHF7L4guULXf1fCmmvlq1h7H4QJ8lMV5Os-dJfrW7dDnY9scrbIwDcWmwSiICzosnPYWqujjjF_8G5c2D/s640/kaskusus.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
Sedangkan orang Yahudi (dalam cerita diatas) yang mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak anaknya agar masuk Islam, Allah menceritakan kondisi mereka.<br />
<br />
“Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka tidak beriman (kepada Allah)” [Al-An’am : 20]<br />
<br />
Bagaimana jawaban dan responnya ? Orang Yahudi itu mengatkan.<br />
<br />
“Artinya : Wahai anakku, taatlah kepada Abul Qasim (Muhammad)!”.Maka si anak, mengucapkan syahadatain : “Asyhadu an laa ilaaha illaallaah wa annaka rasulullah”. Sebelum menghembuskan napas terakhir.<br />
<br />
Mendapat respon positif ini, Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br />
<br />
“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari nereka dengan sebabku” [Hadits Riwayat Bukhari, 1356, Ahmad, Abu Dawud]<br />
<br />
Inilah akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, adab beliau yang luhur terhadap orang-orang non muslim, ketika kondisi perang dan dalam keadaan damai. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menjadikan akhlak kita sama seperti akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan semoga Allah menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai panutan terbaik kita. Allah berfirman.<br />
<br />
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahnat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” [Al-Ahzab : 21]<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1y8gGbONk1yid2g6Dt9snuljPQWMChRnSiYvsydHaWezcukFkBDzVBrBRpyoXbGhQqT_62zAZmlnWZn-7yINL4grHtbBXmf0VjxRZdi7f8Ab5Jl6HEPJBhwyOyhrs_DvC1tN88ZDb4l6A/s1600/kerukunan-beragama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="462" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1y8gGbONk1yid2g6Dt9snuljPQWMChRnSiYvsydHaWezcukFkBDzVBrBRpyoXbGhQqT_62zAZmlnWZn-7yINL4grHtbBXmf0VjxRZdi7f8Ab5Jl6HEPJBhwyOyhrs_DvC1tN88ZDb4l6A/s640/kerukunan-beragama.jpg" width="640" /></a></div></div>SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-89275410559817914522010-11-08T00:28:00.000-08:002010-11-08T00:28:50.439-08:00Facebook | Ki Ateng Banaspati<a href="http://www.facebook.com/share.php?u=http%3A%2F%2Fwww.apakabardunia.com%2F#%21/profile.php?id=100000048910377">Facebook | Ki Ateng Banaspati</a>SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-13450314751307991282010-11-07T09:31:00.000-08:002010-11-07T09:33:25.276-08:00Adab BertetanggaBismillah Ar-Rahman Ar-Rahim<br />
<br />
Assalamua alaikum warahmatullahi Wabarakatuh<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Islam mengatur adab bertetangga, agar hubungan sesama tetangga menyenangkan dan membahagiakan. Menurut hadis Rasulullah SAW riwayat At-Thabrani, setiap orang mempunyai hak dari tetangganya.<br />
1. Mendapat pelayatan (bezuk) bila dia sakit.<br />
2. Bila dia mati diselenggarakan jenazahnya.<br />
3. Kemiskinannya dirahasiakan.<br />
4. Menerima ucapan menyenangkan (rasa sukacita) bila mendapat keberuntungan.<br />
5. Mendapat perhatian dan ditakziahi bila dia ditimpa musibah.<br />
6. Tetangganya tidak boleh meninggikan bangunan di samping bangunannya yang membuat terhalangnya</div><div style="text-align: justify;"> angin.<br />
7. menerima pemberian masakan lezat yang baunya menusuk hidung.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggqSHpO5xEpMLjQFyUSM-XOf44SNF7mHUbzeK7wpfbzNM1WK_d7Rcn56TCigouw8FGcJ6_X2VLzaz_S47gVDs23hbZ_geuDpwA-EPLmPUJJLiaZ39bUAXb2mMh2i7mCRegQXgCOmUVsdCP/s1600/rukun+tetangga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggqSHpO5xEpMLjQFyUSM-XOf44SNF7mHUbzeK7wpfbzNM1WK_d7Rcn56TCigouw8FGcJ6_X2VLzaz_S47gVDs23hbZ_geuDpwA-EPLmPUJJLiaZ39bUAXb2mMh2i7mCRegQXgCOmUVsdCP/s320/rukun+tetangga.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan sejumlah hadis lain, adab bertetangga seperti itu dikaitkan dengan iman kepada Allah SWT dan <br />
iman kepada Hari Akhir. Bahkan, dalam sebuah hadis riwayat Al-Baihaqi, dikaitkan dengan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Menurut sebuah hadis riwayat Ahmad, sikap seseorang terhadap tetangga menentukan penempatan seseorang di akhirat kelak. Seseorang yang disebutkan terkenal banyak shalat, sedekah, dan puasa, namun menyakiti tetangganya, dinyatakan Rasulullah sebagai penghuni neraka. Sebaliknya, seseorang yang sedikit shalat dan puasa, tetapi senang memberi kepada tetangga tanpa menyakitinya, dinyatakan Rasulullah SAW sebagai orang yang bakal masuk surga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Menyusul aturan adab bertetangga di atas, berdasarkan sejumlah hadis lain lagi, setiap mukmin dilarang melakukan pekerjaan yang mengganggu apalagi menyakitkan tetangganya. Bahkan, dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, setelah Rasulullah SAW menyimpulkan dialog dengan sahabat tentang haramnya zina dan mencuri, beliau menegaskan bahwa kalau ada seorang laki-laki menzinai seorang perempuan tetangganya lebih dahsyat dosanya dibanding dari pada menzinai sepuluh orang perempuan lainnya, dan seseorang yang mencuri milik seorang tetangganya melebihi dosa mencuri milik sepuluh orang lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Begitulah Islam memberikan tuntunan bertetangga kepada pemeluknya sehingga kehidupan bertetangga menyenangkan, tidak justru sebaliknya. Hal itu merupakan bagian terpenting dari maksud firman Allah SWT,<br />
<span style="color: yellow;">''Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh pada nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.'' (Ali Imran 112). Apalagi kalau tetangga itu sesama mukmin. Firman-Nya, ''Sesungguhnya manusia mukmin itu bersaudara ....'' (Al-Hujrat 10). </span><br />
Ketentuan di atas perlu menjadi perhatian dalam menjalani hidup bertetangga, baik antara pribadi dan pribadi, keluarga dan keluarga, maupun antarkampung, desa, dan kota, bahkan antarnegara sekalipun. </div><div style="text-align: justify;">Wallahu a'lam bis-shawab. </div>SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-51507660576386961332010-11-06T01:16:00.000-07:002010-11-06T01:28:31.881-07:00Tanda-Tanda 100 Hari Mau Meninggal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8L3wNszvNeRqedVozBpv0CNWPWONlccKiaOTknFQKKBFLwEkI1LdCt7LSV9IAZxIF9z6q_HPwwjl8dH_l47y0GXSVaggsI4pKEn1R2W-ATT8TAG9piljs26rVTdu_JscJjJQRGUpe17ks/s1600/kuburan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8L3wNszvNeRqedVozBpv0CNWPWONlccKiaOTknFQKKBFLwEkI1LdCt7LSV9IAZxIF9z6q_HPwwjl8dH_l47y0GXSVaggsI4pKEn1R2W-ATT8TAG9piljs26rVTdu_JscJjJQRGUpe17ks/s320/kuburan.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kematian adalah peristiwa akbar yang akan menimpa siapa saja yang bernama makhluk hidup. Cepat atau lambat, kematian itu pasti akan tiba.Yang membedakan hanya waktu, siapa yang akan dipanggil lebih dulu dan siapa yang masih ditangguhkan. Jatah untuk ke arah panggilan itu masing-masing sudah jelas.<br />
<br />
Dalam firman-Nya Allah SWT menjelaskan urut-urutan kepastian kematian ini, yang diawali dengan mengingatkan asal muasal kejadian manusia sbb:<br />
<span style="color: yellow;">"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sesuatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati." (QS.Al-Mu'minun:12-15)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHn6M3UFblrgLGEKfLPsfIKUs4keyneCsYQXieqaMSC-5ayqu3umxkEuxHK9Oq3ToUy2epRx02M8xXXCYQxy2uYs_WmwKrXG-JugjJ-krFV3kEcDnmF183PGuZRNDeTXdAxBCmDhGvppkv/s1600/mayat2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHn6M3UFblrgLGEKfLPsfIKUs4keyneCsYQXieqaMSC-5ayqu3umxkEuxHK9Oq3ToUy2epRx02M8xXXCYQxy2uYs_WmwKrXG-JugjJ-krFV3kEcDnmF183PGuZRNDeTXdAxBCmDhGvppkv/s320/mayat2.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: yellow;">.</span><br />
<br />
Kita semua ini tidak lain adalah makhluk-makhluk yang sedang pasrah menuggu datangnya al-maut. Suka atau tidak suka. Siap atau pun tidak siap. Kematian akan datang juga. Mungkin nanti, besok, lusa atau bahkan setelah ini .<br />
<br />
Karena kesibukan, orang sering dibuat lupa dengan sunatullah ini.. Kesibukan sering mengantarkan orang lupa pada jadwal tetap yang pasti akan dialami. Kekagetan biasanya muncul setelah ada sanak-saudara atau tetangga yang meninggal. Pada saat itu baru muncul kesadaran bahwa panggilan bergilir ke alam baka masih terus berlanjut. Undangan kematian masih tetap datang.<br />
<br />
Anehnya, banyak informasi kematian yang diterima baik melalui televisi, majalah, maupun koran, sering tidak menggetarkan hati. Bahkan kadang-kadang informasi atau berita tersebut kadang-kadang dinilai sebagai hiburan belaka. Berita perihal kematian - yang mengerikan sekalipun- tidak ubahnya dengan berita-berita yang lain seperti berita kasus politik atau kasus kriminal. Kematian yang menimpa masyarakat Aceh akibat badai tsunami misalnya, hampir seluruh orang turut terbelalak, menangis, bahkan ada yang histeris. Seolah-olah tidak yakin kalau hukum kepastian itu juga berlaku untuk semua orang. Mereka meranung dan meratap kenapa hal tersebut bisa terjadi, mengapa anak-anak atau balita harus meninggal dunia.<br />
<br />
Lolongan itu justru aneh, karena lupa, dibalik itu masih ada jadwal panggilan untuk dirinya juga, sudah ada di depan matanya, tinggal beberapa saat lagi tiba gilirannya. Manusia terkadang memang lucu.<br />
<br />
Sesungguhnya tidak ada yang istimewa dari peristiwa apapun di dunia ini. Tidak pula karena wafatnya orang terkenal, pemimpin dunia, publik figur, atau apapun namanya seorang TKW yang meninggal karena dianiaya oleh majikannya. Semuanya kembali pada perjalanan akhir yang bersangkutan, yaitu adakah nilai iman dan taqwa di dalam hatinya. Itulah bekal yang paling baik sekembalinya manusia setelah mengarungi hidup di dunia.Taqwa itulah bekal kembali yang paling baik setelah manusia berpulang ke alam baqa sana. Bila ada bekal taqwa, berarti ada bekal yang siap dibawanya untuk "melapor" di hadapan Tuhan.<br />
<br />
Mengapa peristiwa kematian tidak banyak mengundang kesadaran kita? Padahal di sana lengkap terpampang sejumlah mayat yang bergelimpangan, juga dengan uraian-uraian kejadian yang kadang didramatisis media massa sehingga tampak begitu mengerikan? Mengapa jadi demikian?<br />
<br />
Hal itu dikarenakan kita manusia telah begitu lelah menghadapi kehidupan ini. Manusia telah disibukkan oleh berbagai kegiatan mencari penghidupan yang membuatnya lupa. Juga dipadatkan oleh masalah yang bertumpuk. Masalah itu setiap hari semakin bertambah banyak. Karena kelelahan itulah, sehingga informasi yang datangnya dari kampung akhirat bukan bernilai pendidikan dan peringatan lagi bagi kita.<br />
<br />
Menyangkut hal ini, salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah saw, <span style="color: yellow;">" Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah?" Nabi saw lalu bersabda :"Perbanyaklah mengingat kematian, maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklan do'a. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan do'amu akan terkabul." (HR.Ath-Thabrani).</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-64svgArPz72DZfOFwRUQ3MRudOu5AZOBEsEwn_TH57J7BgKwv173eef7JRFMKazujb9efo4Wv0hB1rpz5tKlLm00bhyLXQKrQORLlcbhXKq-QjNUomwzls95QJqRZBAG3j6RVsDQzoN/s1600/kematian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-64svgArPz72DZfOFwRUQ3MRudOu5AZOBEsEwn_TH57J7BgKwv173eef7JRFMKazujb9efo4Wv0hB1rpz5tKlLm00bhyLXQKrQORLlcbhXKq-QjNUomwzls95QJqRZBAG3j6RVsDQzoN/s320/kematian.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
Ingat pada kematian akan membuat manusia punya kendali diri. Pangkal dari lupa dan keserakahan sebenarnya bermula dari sini, yaitu tidak ingat akan mati. Yang dibayangkan bagaimana bisa hidup lebih lama, bersenang-senang lebih banyak, dan dapat menghabiskan waktunya untuk bersuka ria dengan leluasa. Kalau ada jatah, bahkan minta umurnya lebih lama hingga seribu tahun!<br />
<br />
Yang serakah bertambah keserakahannya, yang rakus semakin rakus dan yang zhalim semakin bertambah tambah kezhalimannya. Kecendrungan ke arah sana dimiliki oleh siapa saja, lebih terkhusus oleh mereka yang lupa dengan al-maut.<br />
<br />
Rasulullah saw bersabda :<span style="color: yellow;">"Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan." (HR.Ath-Thabrani)</span><br />
<br />
Seandainya kematian ini telah dipetik sebagai pelajaran (guru), maka hati manusia secara otomatis akan terkendali. Kecurangan, kerakusan, kesombongan dan berbagai bentuk penyakit hati yang bersarang di dada akan dibunuh oleh takutnya pada mati.<br />
<br />
Sebagus apapun rupa, pada akhirnya akan binasa. Secantik bagaimanapun isteri yang kita miliki, anak yang kita senangi, perhiasan dan istana yang ada, semua akan ditinggalkan juga. Semuanya akan diakhiri oleh kematian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Karena hukum pastinya kematian ini, Nabi saw. Mengingatkan agar dalam pergaulan kita tidak mudah tertipu oleh bayang-bayang. Kita tidak diperbolehkan memvonis seseorang itu baik atau jahat, beruntung atau celaka. Karena kunci dari semua itu adalah pada ujung pejalanan hidupnya.<br />
<br />
<span style="color: yellow;">"Janganlah kamu mengagumi amal seorang, sehingga kamu dapat menyaksikan</span><br />
<span style="color: yellow;">hasil akhir kerjanya." (Ath-Thusi Ath-Thabrani).</span><br />
<br />
Boleh jadi kita sering heran. Tidak jarang orang yang kelihatan baik-baik, rajin beribadah dan puasa, meninggal dalam keadaan bermaksiat. Sementara di sisi lain, kita juga menjumpai kasus yang tidak masuk akal, karena orang yang semula kita katakan brengsek, suka mengganggu ketentraman lingkungan, bahkan dalam kalkulasi hitungan kita, tidak pernah ada bayangan bakal mencium bau syurga sekalipun, justru mengakhiri hidupnya dengan husnul-khatimah.<br />
<br />
Tapi kasus-kasus seperti itu bukan untuk membuat kita ragu dan plin-plan. Pegangan hidup kita harus tetap jelas dan istiqomah. Menegakkan kepribadian Islam sama sekali tidak boleh surut, dengan tetap menyebarkan nilai-nilai Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk diri kita dan lingkungan.. Karena Allah SWT tetap maha Adil. Kalau Dia memutuskan untuk memberi hidayah terhadap seseorang, maka tentulah ada pada diri seseorang itu nilai yang baik yang layak sebagai landasan pemberian hidayah itu. Ketentuan dan kehendak Allah di luar kaidah apapun yang dikenal manusia, hanya saja Allah menunjukkan cara yang bisa dipahami, misalnya dengan kaidah sebab-akibat.<br />
<br />
Semua terjadi karena kehendak Allah terhadap makhluk-Nya agar sunnah-Nya dipelajari, direnungkan, dan dihayati apa makna-maknanya. Dan yang terpenting agar kita dijauhkan dari akhir kehidupan yang rugi dan sia-sia, yaitu suul khatimah. Marilah kita ingat sekali lagi, bahwa kita akan mati, dan mungkin saja itu terjadi besok pagi. (amirhady/Alqolam)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZscw-nxyDWI3YAjKfSv5fmH-X_coQfJLvO0nrcWWTMSWLfaXiB-c8sMWWTK38ENdslxQECztubpZuw6BoJV7ZD-edct1-2mNYhpP7mHKorkoxGaLDKHBYpRcDeCA7qKMMSY3H5M9TYXnb/s1600/The+Grim+Reaper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZscw-nxyDWI3YAjKfSv5fmH-X_coQfJLvO0nrcWWTMSWLfaXiB-c8sMWWTK38ENdslxQECztubpZuw6BoJV7ZD-edct1-2mNYhpP7mHKorkoxGaLDKHBYpRcDeCA7qKMMSY3H5M9TYXnb/s320/The+Grim+Reaper.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<b>Tanda 100 Hari Mau Meninggal</b><br />
<br />
Innalillahi wa innalillahi rojiun, datang dari Alloh dan akan kembali kepadaNya, semoga kita selalu menjadi orang - orang yang selalu mengingatNya dan beruntung serta saling mengingatkan.<br />
<br />
<b>Tanda 100 hari mau Meninggal</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma saja mereka sadar atau tidak.<br />
<br />
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.<br />
<br />
Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.<br />
<br />
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat.<br />
<br />
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.<br />
<br />
<b>"Tanda 40 hari sebelum hari mati"</b><br />
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut- denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan- akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.<br />
<br />
<b>"Tanda 7 hari"</b><br />
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan.<br />
<br />
<b>"Tanda 3 hari"</b><br />
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan, maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan- lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan- lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.<br />
<br />
<b>"Tanda 1 hari"</b><br />
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun- ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.<br />
<br />
<b>"Tanda akhir"</b><br />
Akan terjadi keadaan di mana kita akan merasakan sejuk di bagian pusat dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah Syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.<br />
<br />
<span style="color: yellow;">Sesengguhnya mengingati mati itu adalah bijak.</span></div><div style="text-align: justify;">Wassalam,</div>SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-33467522853088564022010-11-05T01:22:00.000-07:002010-11-06T01:28:31.890-07:0060 PINTU PAHALA DAN PELEBUR DOSA<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Assalamu’alaikum Wr.Wb. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dan utusan yang paling mulia. Risalah ini ditujukan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">apapun. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">keluar selama-lamanya. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b> 1. TAUBAT </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim, No. 2703. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ketenggorokan". </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu",</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))"</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">HR. At Turmidzi, No. 3347. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">374 dan Muslim, No. 1005. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR. </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim, No. 804. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>7. MEMBACA AL QUR`AN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pembacanya" HR. Muslim, No. 49. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Qur`an & mengajarkannya " HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>9. MENYEBARKAN SALAM </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>10. MENCINTAI KARENA ALLAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat:</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">((Di manakah orang-orang yang mencintai karena</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">naungan-Ku))" HR. Muslim, No. 2566. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>11. MEMBESUK ORANG SAKIT </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tirmidzi, No. 969. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>13. MENUTUP AIB ORANG LAIN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kiamat" HR. Muslim, No. 2590. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari, Juz. X/No.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">423 dan HR. Muslim, No. 2555. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>15. BERAKHLAK YANG BAIK </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>16. JUJUR </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">jalan menuju surga" HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim., No. 2607. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>17. MENAHAN MARAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">No. 2022. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dari duduknya ia membaca do`a: (Maha Suci Engkau Ya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>19. SABAR </b>"</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...!</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata:</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.HR. Bukhari,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Juz. X/No. 365. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>23. WUDHU` </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">hingga keluar dari ujung kukunya" HR. Muslim, No. 245.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU` </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kemudian ia mengucapkan: (Saya bersaksi bahwa tiada</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci),"</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">HR. Muslim, No. 234. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">seruan azan: ((Ya Allah pemilik panggilan yang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bukhari, Juz. II/No. 77. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>26. MEMBANGUN MASJID </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">di surga" HR. Bukhari, No. 450. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>27. BERSIWAK </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat"</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>28. BERANGKAT KE MASJID </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">HR. Muslim, No. 669. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>29. SHALAT LIMA WAKTU </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>30. SHALAT SUBUH DAN ASHAR </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Juz. II/No. 43. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>31. SHALAT JUM`AT </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUM`AT </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">lain ia akan dikabulkan permohonannya"HR. Bukhari,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>33. MENGIRINGI SHALAT FARDHU DENGAN SHALAT SUNNAT</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>RAWATIB </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">surga" HR. Muslim, No. 728. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>34. SHALAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>35. SHALAT MALAM </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">adalah shalat malam" HR. Muslim, No. 1163. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>36. SHALAT DHUHA</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>37. SHALAWAT KEPADA NABI SAW </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">No. 384. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>38. PUASA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sepanjang masa" HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim, No. 1159.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>40. PUASA 6 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">maka hal itu seperti puasa sepanjang masa" HR. Muslim,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">1164.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>41. PUASA `ARAFAT</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim, No. 1162. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>42. PUASA `ASYURA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>44. SHALAT DI MALAM LAILATUL QADR </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"HR. Bukhari Juz.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>45. SEDEKAH</b> </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memadamkan api" HR. Tirmidzi, No. 2616.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>46. HAJI DAN UMRAH</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">surga" HR. Muslim, No. 1349. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>47. BERAMAL SHALIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH</b> </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda:</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bukhari, Juz. II/No. 381. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>48. JIHAD DI JALAN ALLAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">salah seorang kalian di surga adalah lebih baik</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">11. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>49. INFAQ DI JALAN ALLAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>50. MENSHALATI MAYIT DAN MENGIRINGI JENAZAH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">baginya surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim, No. 265. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH &</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>SUBHANALLAH WA BI HAMDIH </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa mengucapkan: sehari seratus kali, maka</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: satu hari</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">seperti buih di lautan" HR. Bukhari, Juz. II/No. 168</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">dan HR. Muslim, No. 2691. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Muslim. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>54. MENDIDIK DAN MENGAYOMI ANAK PEREMPUAN</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">melindungi, menyayangi, dan menanggung beban</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ahmad dengan sanad yang baik. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>55. BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">surga" HR. Bukhari. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>57. MENINGGALKAN PERDEBATAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memenangkannya"HR. Abu Daud. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">(Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga,</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>59. KETAATAN SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ibnu Hibban, hadits shahih. </div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN </b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">akan jamin ia masuk surga" Hadits shahih, riwayat</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ahlus Sunan.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Wa min Allah at Tawfiq</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">wassalam</div>SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-80375667883929083642010-11-03T06:15:00.000-07:002010-11-06T01:28:31.901-07:0014 ALASAN MERINDUKAN RAMADHAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqNQSiuPRg1gwXv9dObI3nYtC5CCHP7Ry_vHDuyH-kiz4sP74m30GlIk1hp4gaS81QOJTq6lgw0NoJyFBVrH03qPzqGO_RiRW_FMTU3Bkj758YlNnggXpNuBKOtPpNxVyQEpRsrdCTN1M/s1600/108407xcitefun-ramadan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqNQSiuPRg1gwXv9dObI3nYtC5CCHP7Ry_vHDuyH-kiz4sP74m30GlIk1hp4gaS81QOJTq6lgw0NoJyFBVrH03qPzqGO_RiRW_FMTU3Bkj758YlNnggXpNuBKOtPpNxVyQEpRsrdCTN1M/s320/108407xcitefun-ramadan1.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;">Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus." Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini: </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Gelar taqwa</b> </div><div style="text-align: justify;">Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu. </div> "Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QSal-Baqarah: 183)<br />
Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara lain: <br />
<b>a. Jalan keluar dari semua masalah </b><br />
Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini.<br />
"..Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2)<br />
"..Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4)<br />
<b>b. Dicukupi kebutuhannya</b> <br />
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...."(QS. Ath Thalaaq: 3) <br />
<b>c. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati </b><br />
Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan.<br />
"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35) <br />
<br />
<b> 2. Bulan pengampunan</b><br />
<b> </b>Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan bernjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni." <br />
<br />
<b>3. Pahalanya dilipatgandakan</b><br />
Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini.Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan.Tiap satu kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya." (HR. Bukhari Muslim). Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala. <br />
<br />
<b> 4. Pintu surga dibuka dan neraka ditutup</b><br />
"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan setan-setan terbelenggu."(HR Muslim) Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang dilakuka n, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi. Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat setan menggoda manusia. <br />
<br />
<b>5. Ibadah istimewa</b><br />
Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku." (HR Bukhari Muslim) Menurut Quraish Shihab,ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani sifat-sifat Allah Itulah subtansi puasa. Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini tahap dasar meneladani Allah.Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka dalam berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan pengetahuan ilmiah. Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan.Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari saja. <br />
<br />
<b> 6. Dicintai Allah </b><br />
Nah, sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya. <br />
Bila sudah dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah <br />
mencintai hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi, "Kalau Aku telah <br />
mencintai seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi <br />
penglihatan untuk matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi <br />
langkah untuk kakinya." (HR Bukhari) <br />
<br />
<b> 7. Do'a dikabulkan </b><br />
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah <br />
bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdo'a apabila dia <br />
berdo'a, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku." (QS. <br />
al-Baqarah: 186) <br />
Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a <br />
tapi sebenarnya tidak berdo'a. Yaitu do'anya orang-orang yang tidak <br />
memenuhi syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi <br />
(segala perintah)Ku." <br />
Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi <br />
saw, "Tiga do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa, <br />
pemimpin yang adil dan do'anya orang teraniaya. Allah mengangkat do'anya <br />
ke awan dan membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau <br />
pasti Aku tolong meski tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi) <br />
Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kecucian <br />
pakaian, kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan pengabulan <br />
do'a. Nabi pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya, <br />
kusut rambutnya berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh <br />
itu bisa mengantarkan do'anya dia diterima. Tapi kalau makanannya <br />
haram, minumannya haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari barang <br />
yang haram, bagaimana bisa dikabulkan doa'nya? <br />
Jadi do'a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan. <br />
Di bulan Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa <br />
kita, semakin tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan, <br />
semakin besar kemungkinan untuk dikabulkan do'a. <br />
<br />
<b> 8. Turunnya Lailatul Qodar </b><br />
Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. <br />
Saking mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu <br />
bulan (QS. al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal <br />
al-Qur'an diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan <br />
pada malam itu. <br />
Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada <br />
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad, <br />
"Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluhb <br />
terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima <br />
atau duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. <br />
Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut <br />
karena mengharap ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang <br />
akan datang." <br />
Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya <br />
karena dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. <br />
Itu adalah suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar. <br />
Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu <br />
turun malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka <br />
untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian <br />
sampai terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5) <br />
Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. <br />
Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh <br />
menggambarkan, "Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di <br />
dalam hati Anda akan tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada <br />
bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama <br />
adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan <br />
demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar. <br />
<br />
<b> 9. Meningkatkan kesehatan </b><br />
Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya, dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum). Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker. Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum. Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin. <br />
Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan syaraf. <br />
<br />
<b>10. Penuh harapan</b><br />
Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah... rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup lebih bermakna. "Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari). <br />
<br />
<b> 11. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan</b><br />
"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil, mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR. Bukhari)<br />
Minum air telaganya Rasulullah saw : "Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain. Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi) <br />
<br />
<b>12. Berkumpul dengan sanak keluarga </b><br />
Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman. Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang. Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR. Bukhari) <br />
<br />
<b>13. Qaulan tsaqiilaa</b><br />
Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3). Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih. Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya). Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham. <br />
<br />
Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran Maka orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>14. Hartanya tersucikan </b></div><div style="text-align: justify;">Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per orang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5 persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya. Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.</div>SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3743057192562371442.post-41956134211498932002010-11-03T05:52:00.000-07:002010-11-06T01:28:31.908-07:00DESAIN GRAFIS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAU4nE00WPi5W9iKYqHChKfQQIoeDUVuy4bxo-KKz8WVHrAhUNrVYR2zl5xtBT70kepR9AB5FKCtds5KN7oFR8hFKGe61WQJ2QSWI8bUd9nLW4GzIU2VTBe5S10o6CwZAIw0e40m3fLfXM/s1600/pandavas__kreshna__gatotkacha_by_yoriyori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAU4nE00WPi5W9iKYqHChKfQQIoeDUVuy4bxo-KKz8WVHrAhUNrVYR2zl5xtBT70kepR9AB5FKCtds5KN7oFR8hFKGe61WQJ2QSWI8bUd9nLW4GzIU2VTBe5S10o6CwZAIw0e40m3fLfXM/s320/pandavas__kreshna__gatotkacha_by_yoriyori.jpg" width="320" /></a></div><b>Desain grafis</b> adalah suatu bentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" title="Komunikasi">komunikasi</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Visual&action=edit&redlink=1" title="Visual (halaman belum tersedia)">visual</a> yang menggunakan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gambar" title="Gambar">gambar</a> untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan <i>fine art</i>. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).<br />
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi" title="Tipografi">tipografi</a>, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.SATU JIWA PRODUCTIONShttp://www.blogger.com/profile/02240630396613390047noreply@blogger.com0