Powered By Blogger

Selasa, 09 November 2010

'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN',


Aku bermimpi, suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku
berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.
Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat  yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu."Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".
"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.
"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata,'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan' ".
"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.
Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.
"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.
"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan, engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.
"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat ... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".
"Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian ... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia.
"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan, maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.
"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-teman-mu untuk mengingatkan mereka betapa dirahmatinya kita semua.
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' ". (QS:Ibrahim (14) :7 )

Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih "Terima kasih, Allah! Terima kasih, Allah, atas anugerahMu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi".

Senin, 08 November 2010

AHLAK TERHADAP ORANG KAFIR



Oleh : Syaikh Ali bin Hasan Abdul Hamid Al-Halaby

Pertanyaan 
Syaikh Ali bin Hasan Abdul Hamid Al-Halaby ditanya : Bagaimana akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bergaul dengan orang-orang kafir?

Jawaban
Akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al-Qur’an sebagaimana riwayat dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha ketika ditanya akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Radhiyallahu ‘anha menjawab. “Artinya : Akhlak beliau (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) adalah  Al-Qur’an”

Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha membacakan ayat.

“Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”
[Al-Qalam : 4]

Kata “khuluqin ‘azhim” (budi pekerti yang agung) dalam ayat ini, mencakup seluruh akhlak terhadap semua makhluk, sebagaimana sudah disampaikan pada ceramah yang pertama tadi seputar rahmat (Lihat artikel “Islam Rahmat Bukan Ancaman). Rahmat (rasa kasih sayang) merupakan akhlak yang paling tinggi, motivator serta motor penggerak utama suatu akhlak.

Jika contoh-contoh dan riwayat-riwayat yang telah dibawakan dalam ceramah tersebut berkaitan dengan akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang-orang kafir dalam peperangan, maka bagaimana kita akan menggambarkan akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap mereka dalam kondisi damai?

Saya akan menyebutkan tiga hadits tentang hal itu.

Hadits Pertama, sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Artinya : …. Sesungguhnya para utusan (duta) itu tidak boleh dibunuh” [Hadits Riwayat Abu Dawud]

Maksudnya adalah, para utusan yang dikirim oleh orang-orang kafir sebagai duta dan penghubung antara kaum muslimin dengan kaum kafir.

Keadilan dan kasih sayang Islam tidak memperbolehkan untuk membunuh dan menyakiti mereka. Karena, dalam Islam terdapat ajaran (agar menjaga dan mentaati) perjanjian dan ikatan janji.

Ini diantara gambaran cara bergaul tingkat tinggi dari kaum muslimin, atau dari agama Islam, atau dari Nabi Islam kepada orang-orang kafir, non Islam.

Hadits Kedua, yaitu dalam wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mua’dz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : …. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” [Hadits Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Darimi]

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan “Pergaulilah kaum muslimin, atau orang-orang yang shalih, atau orang-orang yang mengerjakan shalat”, akan tetapi beliau mengatakan “ … dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.

Maksudnya adalah semua menusia, yang kafir, yang muslim, yang mushlih (yang melakukan perbaikan), yang faajir (jahat) dan yang shalih, sebagai bentuk keluasan rahmat dan kelengkapannya dengan akhlak din (agama).

Hadits Ketiga, yaitu hadits tentang seorang Yahudi, tetangga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering menyakiti beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui bahwa orang yang selalu menyakitinya ini memiliki seorang anak yang sedang sekarat. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang berkunjung ke rumahnya dan mengajaknya menuju jalan Rabb-nya, dengan harapan semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaan orang ini.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas keburukan dengan kebaikan, meskipun terhadap orang kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada si anak, sementara bapaknya juga ada bersama mereka.

“Artinya : Wahai bocah, katakanlah laa ilaaha illallah, itu akan menyelamatkanmu dari api neraka”.

Mendengar seruan ini, si anak memandang ke arah bapaknya dan memperhatikannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi lagi.

“Artinya : Wahai bocah, katakanlah laa ilaaha illallah!”

Si anak memandang ke arah bapaknya lagi.

Kejadian yang sama juga terjadi antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pamannya, Abu Thalib, yang senantiasa membantu dan menolong Islam, kaum muslimin serta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi, dia tidak masuk Islam. Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya.

“Artinya : Wahai paman, katakanlah laa ilaaha illallah ….”

Mendengar seruan ini, Abu Thalib memandang para pembesar Quraisy. Lalu mereka mengatakan.

“Apakah kamu benci terhadap agama nenek moyangmu” [Hadits ini diriwayatkan Imam Bukhari]

Akhirnya Abu Thalib meninggal dalam kekafiran.



Sedangkan orang Yahudi (dalam cerita diatas) yang mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak anaknya agar masuk Islam, Allah menceritakan kondisi mereka.

“Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka tidak beriman (kepada Allah)” [Al-An’am : 20]

Bagaimana jawaban dan responnya ? Orang Yahudi itu mengatkan.

“Artinya : Wahai anakku, taatlah kepada Abul Qasim (Muhammad)!”.Maka si anak, mengucapkan syahadatain : “Asyhadu an laa ilaaha illaallaah wa annaka rasulullah”. Sebelum menghembuskan napas terakhir.

Mendapat respon positif ini, Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari nereka dengan sebabku” [Hadits Riwayat Bukhari, 1356, Ahmad, Abu Dawud]

Inilah akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, adab beliau yang luhur terhadap orang-orang non muslim, ketika kondisi perang dan dalam keadaan damai. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menjadikan akhlak kita sama seperti akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan semoga Allah menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai panutan terbaik kita. Allah berfirman.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahnat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” [Al-Ahzab : 21]

Facebook | Ki Ateng Banaspati

Facebook | Ki Ateng Banaspati

Minggu, 07 November 2010

Adab Bertetangga

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim

Assalamua alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Islam mengatur adab bertetangga, agar hubungan sesama tetangga menyenangkan dan membahagiakan. Menurut hadis Rasulullah SAW riwayat At-Thabrani, setiap orang mempunyai hak dari tetangganya.
1. Mendapat pelayatan (bezuk) bila dia sakit.
2. Bila dia mati diselenggarakan jenazahnya.
3. Kemiskinannya dirahasiakan.
4. Menerima ucapan menyenangkan (rasa sukacita) bila mendapat keberuntungan.
5. Mendapat perhatian dan ditakziahi bila dia ditimpa musibah.
6. Tetangganya tidak boleh meninggikan bangunan di samping bangunannya yang membuat terhalangnya
    angin.
7. menerima pemberian masakan lezat yang baunya menusuk hidung.

Berdasarkan sejumlah hadis lain, adab bertetangga seperti itu dikaitkan dengan iman kepada Allah SWT dan
iman kepada Hari Akhir. Bahkan, dalam sebuah hadis riwayat Al-Baihaqi,  dikaitkan dengan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Menurut sebuah hadis riwayat Ahmad, sikap seseorang terhadap tetangga menentukan penempatan seseorang di akhirat kelak. Seseorang yang disebutkan terkenal banyak shalat, sedekah, dan puasa, namun menyakiti tetangganya, dinyatakan Rasulullah sebagai penghuni neraka. Sebaliknya, seseorang yang sedikit shalat dan puasa, tetapi senang memberi kepada tetangga tanpa menyakitinya, dinyatakan Rasulullah SAW sebagai orang yang bakal masuk surga.

Menyusul aturan adab bertetangga di atas, berdasarkan sejumlah hadis lain lagi, setiap mukmin dilarang melakukan pekerjaan yang mengganggu apalagi menyakitkan tetangganya. Bahkan, dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, setelah Rasulullah SAW menyimpulkan dialog dengan sahabat tentang haramnya zina dan mencuri, beliau menegaskan bahwa kalau ada seorang laki-laki menzinai seorang perempuan tetangganya lebih dahsyat dosanya dibanding dari pada menzinai sepuluh orang perempuan lainnya, dan seseorang yang mencuri milik seorang tetangganya melebihi dosa mencuri milik sepuluh orang lainnya.

Begitulah Islam memberikan tuntunan bertetangga kepada pemeluknya sehingga kehidupan bertetangga menyenangkan, tidak justru sebaliknya. Hal itu merupakan bagian terpenting dari maksud firman Allah SWT,
''Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh pada nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.'' (Ali Imran 112). Apalagi kalau tetangga itu sesama mukmin. Firman-Nya, ''Sesungguhnya manusia mukmin itu bersaudara ....'' (Al-Hujrat 10).
Ketentuan di atas perlu menjadi perhatian dalam menjalani hidup bertetangga, baik antara pribadi dan pribadi, keluarga dan keluarga, maupun antarkampung, desa, dan kota, bahkan antarnegara sekalipun. 
Wallahu a'lam bis-shawab.

Sabtu, 06 November 2010

Tanda-Tanda 100 Hari Mau Meninggal

       
Kematian adalah peristiwa akbar yang akan menimpa siapa saja yang bernama makhluk hidup. Cepat atau lambat, kematian itu pasti akan tiba.Yang membedakan hanya waktu, siapa yang akan dipanggil lebih dulu dan siapa yang masih ditangguhkan. Jatah untuk ke arah panggilan itu masing-masing sudah jelas.

Dalam firman-Nya Allah SWT menjelaskan urut-urutan kepastian kematian ini, yang diawali dengan mengingatkan asal muasal kejadian manusia sbb:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sesuatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati." (QS.Al-Mu'minun:12-15)

.

Kita semua ini tidak lain adalah makhluk-makhluk yang sedang pasrah menuggu datangnya al-maut. Suka atau tidak suka. Siap atau pun tidak siap. Kematian akan datang juga. Mungkin nanti, besok, lusa atau bahkan setelah ini  .

Karena kesibukan, orang sering dibuat lupa dengan sunatullah ini.. Kesibukan sering mengantarkan orang lupa pada jadwal tetap yang pasti akan dialami. Kekagetan biasanya muncul setelah ada sanak-saudara atau tetangga yang meninggal. Pada saat itu baru muncul kesadaran bahwa panggilan bergilir ke alam baka masih terus berlanjut. Undangan kematian masih tetap datang.

Anehnya, banyak informasi kematian yang diterima baik melalui televisi, majalah, maupun koran, sering tidak menggetarkan hati. Bahkan kadang-kadang informasi atau berita tersebut kadang-kadang dinilai sebagai hiburan belaka. Berita perihal kematian - yang mengerikan sekalipun- tidak ubahnya dengan berita-berita yang lain seperti berita kasus politik atau kasus kriminal. Kematian yang menimpa masyarakat Aceh akibat badai tsunami misalnya, hampir seluruh orang turut terbelalak, menangis, bahkan ada yang histeris. Seolah-olah tidak yakin kalau hukum kepastian itu juga berlaku untuk semua orang. Mereka meranung dan meratap kenapa hal tersebut bisa terjadi, mengapa anak-anak atau balita harus meninggal dunia.

Lolongan itu justru aneh, karena lupa, dibalik itu masih ada jadwal panggilan untuk dirinya juga, sudah ada di depan matanya, tinggal beberapa saat lagi tiba gilirannya. Manusia terkadang memang lucu.

Sesungguhnya tidak ada yang istimewa dari peristiwa apapun di dunia ini. Tidak pula karena wafatnya orang terkenal, pemimpin dunia, publik figur, atau apapun namanya seorang TKW yang meninggal karena dianiaya oleh majikannya. Semuanya kembali pada perjalanan akhir yang bersangkutan, yaitu adakah nilai iman dan taqwa di dalam hatinya. Itulah bekal yang paling baik sekembalinya manusia setelah mengarungi hidup di dunia.Taqwa itulah bekal kembali yang paling baik setelah manusia berpulang ke alam baqa sana. Bila ada bekal taqwa, berarti ada bekal yang siap dibawanya untuk "melapor" di hadapan Tuhan.

Mengapa peristiwa kematian tidak banyak mengundang kesadaran kita? Padahal di sana lengkap terpampang sejumlah mayat yang bergelimpangan, juga dengan uraian-uraian kejadian yang kadang didramatisis media massa sehingga tampak begitu mengerikan? Mengapa jadi demikian?

Hal itu dikarenakan kita manusia telah begitu lelah menghadapi  kehidupan ini. Manusia telah disibukkan oleh berbagai kegiatan mencari  penghidupan yang membuatnya lupa. Juga dipadatkan oleh masalah yang bertumpuk. Masalah itu setiap hari semakin bertambah banyak. Karena kelelahan itulah, sehingga informasi yang datangnya dari kampung akhirat bukan bernilai pendidikan dan peringatan lagi bagi kita.

Menyangkut hal ini, salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah saw, " Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah?" Nabi saw lalu bersabda :"Perbanyaklah mengingat kematian, maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklan do'a. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan do'amu akan terkabul." (HR.Ath-Thabrani).

Ingat pada kematian akan membuat manusia punya kendali diri. Pangkal dari lupa dan keserakahan sebenarnya bermula dari sini, yaitu tidak ingat akan mati. Yang dibayangkan bagaimana bisa hidup lebih lama, bersenang-senang lebih banyak, dan dapat menghabiskan waktunya untuk bersuka ria dengan leluasa. Kalau ada jatah, bahkan minta umurnya lebih lama hingga seribu tahun!

Yang serakah bertambah keserakahannya, yang rakus semakin rakus dan  yang zhalim semakin bertambah tambah kezhalimannya. Kecendrungan ke arah sana dimiliki oleh siapa saja, lebih terkhusus oleh mereka yang lupa dengan al-maut.

Rasulullah saw bersabda :"Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan." (HR.Ath-Thabrani)

Seandainya kematian ini telah dipetik sebagai pelajaran (guru), maka hati manusia secara otomatis akan terkendali. Kecurangan, kerakusan, kesombongan dan berbagai bentuk penyakit hati yang bersarang di dada akan dibunuh oleh takutnya pada mati.

Sebagus apapun rupa, pada akhirnya akan binasa. Secantik bagaimanapun isteri yang kita miliki, anak yang kita senangi, perhiasan dan istana yang ada, semua akan ditinggalkan juga. Semuanya akan diakhiri oleh kematian.

Karena hukum pastinya kematian ini, Nabi saw. Mengingatkan agar dalam pergaulan kita tidak mudah tertipu oleh bayang-bayang. Kita tidak diperbolehkan memvonis seseorang itu baik atau jahat, beruntung atau celaka. Karena kunci dari semua itu adalah pada ujung pejalanan hidupnya.

"Janganlah kamu mengagumi amal seorang, sehingga kamu dapat menyaksikan
hasil akhir kerjanya." (Ath-Thusi Ath-Thabrani).

Boleh jadi kita sering heran. Tidak jarang orang yang kelihatan baik-baik, rajin beribadah dan puasa, meninggal dalam keadaan bermaksiat. Sementara di sisi lain, kita juga menjumpai kasus yang  tidak masuk akal, karena orang yang semula kita katakan brengsek, suka mengganggu ketentraman lingkungan, bahkan dalam kalkulasi hitungan kita, tidak pernah ada bayangan bakal mencium bau syurga sekalipun, justru mengakhiri hidupnya dengan husnul-khatimah.

Tapi kasus-kasus seperti itu bukan untuk membuat kita ragu dan plin-plan. Pegangan hidup kita harus tetap jelas dan istiqomah. Menegakkan kepribadian Islam sama sekali tidak boleh surut, dengan  tetap menyebarkan nilai-nilai Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk diri kita dan lingkungan.. Karena Allah SWT tetap maha Adil. Kalau Dia memutuskan untuk memberi hidayah terhadap seseorang, maka tentulah ada pada diri seseorang itu nilai yang baik yang layak sebagai landasan pemberian hidayah itu. Ketentuan dan kehendak Allah di luar kaidah apapun yang dikenal manusia, hanya saja Allah menunjukkan cara yang bisa dipahami, misalnya dengan kaidah sebab-akibat.

Semua terjadi karena kehendak Allah terhadap makhluk-Nya agar  sunnah-Nya dipelajari, direnungkan, dan dihayati apa makna-maknanya. Dan yang terpenting agar kita dijauhkan dari akhir kehidupan yang rugi dan sia-sia, yaitu suul khatimah. Marilah kita ingat sekali lagi, bahwa  kita akan mati, dan mungkin saja itu terjadi besok pagi. (amirhady/Alqolam)


Tanda 100 Hari Mau Meninggal

Innalillahi wa innalillahi rojiun, datang dari Alloh dan akan kembali kepadaNya, semoga kita selalu menjadi orang - orang yang selalu mengingatNya dan beruntung serta saling mengingatkan.

Tanda 100 hari mau Meninggal

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua  orang Islam akan mendapat tanda ini cuma saja mereka sadar atau tidak.

Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.

Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.

Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat.

Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri  dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

"Tanda 40 hari sebelum hari mati"
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita  akan berdenyut- denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan- akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

"Tanda 7 hari"
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan, secara  tiba-tiba ia berselera untuk makan.

"Tanda 3 hari"
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan, maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan  bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan- lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan- lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

"Tanda 1 hari"
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun- ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

"Tanda akhir"
Akan terjadi keadaan di mana kita akan merasakan sejuk di bagian pusat dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah Syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Sesengguhnya mengingati mati itu adalah bijak.
Wassalam,

Jumat, 05 November 2010

60 PINTU PAHALA DAN PELEBUR DOSA


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw
dan utusan yang paling mulia. Risalah ini ditujukan
kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah
semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun.

Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim
adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan
ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak
menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke
dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak
keluar selama-lamanya.

Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan
beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa
pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari
hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah
yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia,
untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1. TAUBAT
"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit
dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR.
Muslim, No. 2703. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai
ketenggorokan".

2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,
niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu
jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.

3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan
yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam
tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan
emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi
musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun
menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu",
lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))"
HR. At Turmidzi, No. 3347.

4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN
"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang
menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat
pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No.
374 dan Muslim, No. 1005.

5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH
"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk
(kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang
yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka
sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.

6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR.
"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu
kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran
itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan
lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan
hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR.
Muslim, No. 804.

7. MEMBACA AL QUR`AN
"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang
pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada
pembacanya" HR. Muslim, No. 49.

8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al
Qur`an & mengajarkannya " HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.

9. MENYEBARKAN SALAM
"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan
tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih
sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika
kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara
kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54.

10. MENCINTAI KARENA ALLAH
"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat:
((Di manakah orang-orang yang mencintai karena
keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam
naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain
naungan-Ku))" HR. Muslim, No. 2566.

11. MEMBESUK ORANG SAKIT
"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang
sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000
malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan
apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan
shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan
diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR.
Tirmidzi, No. 969.

12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG
"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam
kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di
dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699.

13. MENUTUP AIB ORANG LAIN
"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di
dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari
kiamat" HR. Muslim, No. 2590.

14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana
Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku
maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan
barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan
memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari, Juz. X/No.
423 dan HR. Muslim, No. 2555.

15. BERAKHLAK YANG BAIK
"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak
memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau
menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti
yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.

16. JUJUR
"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu
menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan
jalan menuju surga" HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR.
Muslim., No. 2607.

17. MENAHAN MARAH
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu
menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan
memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya
untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi,
No. 2022.

18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS
"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak
terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri
dari duduknya ia membaca do`a: (Maha Suci Engkau Ya
Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak
ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau,
aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia
akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di
majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.

19. SABAR "
Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik
berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan,
rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang
menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya
kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.

20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...!
Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau
bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang
tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian
ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.

21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN
"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir
miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan
Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata:
((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak
pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak
pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366.

22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM
"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di
surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua
jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.HR. Bukhari,
Juz. X/No. 365.

23. WUDHU`
"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus
wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya,
hingga keluar dari ujung kukunya" HR. Muslim, No. 245.

24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`
Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya
kemudian ia mengucapkan: (Saya bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan
saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya
Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci),"
maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat
memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"
HR. Muslim, No. 234.

25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN
"Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar
seruan azan: ((Ya Allah pemilik panggilan yang
sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad
wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan
kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan
terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia
berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"HR.
Bukhari, Juz. II/No. 77.

26. MEMBANGUN MASJID
"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan
keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa
di surga" HR. Bukhari, No. 450.

27. BERSIWAK
"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya
perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat"
HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.

28. BERANGKAT KE MASJID
"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau
sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat
persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada
waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan
HR. Muslim, No. 669.

29. SHALAT LIMA WAKTU
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu
kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan
ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa
yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar
suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku
sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.

30. SHALAT SUBUH DAN ASHAR
"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore
(subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari,
Juz. II/No. 43.

31. SHALAT JUM`AT
"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian
ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak
(khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara
Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan
ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857.

32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUM`AT
"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang
hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri
shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada
lain ia akan dikabulkan permohonannya"HR. Bukhari,
Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.

33. MENGIRINGI SHALAT FARDHU DENGAN SHALAT SUNNAT
RAWATIB
"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap
hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat
fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di
surga" HR. Muslim, No. 728.

34. SHALAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA
"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia
berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan
shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan
Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521.

35. SHALAT MALAM
"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu
adalah shalat malam" HR. Muslim, No. 1163.

36. SHALAT DHUHA
"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian
pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah,
sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu
sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu
sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah
dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi
semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2
rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720.

37. SHALAWAT KEPADA NABI SAW
"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah
membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim,
No. 384.

38. PUASA
"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah
melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari
neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.

39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN
"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa
sepanjang masa" HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR.
Muslim, No. 1159.

40. PUASA 6 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL
"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia
mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal
maka hal itu seperti puasa sepanjang masa" HR. Muslim,
1164.

41. PUASA `ARAFAT
"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur
(dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR.
Muslim, No. 1162.

42. PUASA `ASYURA
"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya
berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun
sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162.

43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA
"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang
yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang
berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya
sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807.

44. SHALAT DI MALAM LAILATUL QADR
"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul
Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"HR. Bukhari Juz.
IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.

45. SEDEKAH
"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air
memadamkan api" HR. Tirmidzi, No. 2616.

46. HAJI DAN UMRAH
"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah
(penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan
haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali
surga" HR. Muslim, No. 1349.

47. BERAMAL SHALIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH
"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih
dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari
pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan
tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda:
"Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang
keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak
kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun" HR.
Bukhari, Juz. II/No. 381.

48. JIHAD DI JALAN ALLAH
"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih
baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut
salah seorang kalian di surga adalah lebih baik
daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No.
11.

49. INFAQ DI JALAN ALLAH
"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang
maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa
membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka
iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari,
Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895.

50. MENSHALATI MAYIT DAN MENGIRINGI JENAZAH
"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai
dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan
barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka
baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua
qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung
besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.

51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN
"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua
dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin
baginya surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR.
Muslim, No. 265.

52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH &
SUBHANALLAH WA BI HAMDIH
"Barangsiapa mengucapkan: sehari seratus kali, maka
baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat
baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100
kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya
dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak
seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali
seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan
beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: satu hari
100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun
seperti buih di lautan" HR. Bukhari, Juz. II/No. 168
dan HR. Muslim, No. 2691.

53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN
"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam
kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari
tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR.
Muslim.

54. MENDIDIK DAN MENGAYOMI ANAK PEREMPUAN
"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia
melindungi, menyayangi, dan menanggung beban
kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR.
Ahmad dengan sanad yang baik.

55. BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN
"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-
jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil
sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian
meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah
berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam
surga" HR. Bukhari.

57. MENINGGALKAN PERDEBATAN
"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa
saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat
memenangkannya"HR. Abu Daud.

58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN
(Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para
penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai
Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga,
orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi
saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak
mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di
surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani.

59. KETAATAN SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima
waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga
kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk
surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR.
Ibnu Hibban, hadits shahih.

60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN
"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk
tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku
akan jamin ia masuk surga" Hadits shahih, riwayat
Ahlus Sunan.

Wa min Allah at Tawfiq

wassalam

Rabu, 03 November 2010

14 ALASAN MERINDUKAN RAMADHAN


Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus." Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini:

1. Gelar taqwa 
Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu.
 "Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QSal-Baqarah: 183)
Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara lain:
a. Jalan keluar dari semua masalah
Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini.
"..Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2)
"..Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4)
b. Dicukupi kebutuhannya
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...."(QS. Ath Thalaaq: 3)
 c. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati
 Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah menggantungkan segala  hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan.
"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)

 2. Bulan pengampunan
 Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan bernjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."

3. Pahalanya dilipatgandakan
Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini.Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan.Tiap satu kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya." (HR. Bukhari Muslim). Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala.

 4. Pintu surga dibuka dan neraka ditutup
"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan setan-setan terbelenggu."(HR Muslim) Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang dilakuka n, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi. Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat setan menggoda manusia.

 5. Ibadah istimewa
Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku." (HR Bukhari Muslim) Menurut Quraish Shihab,ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani sifat-sifat Allah Itulah subtansi puasa. Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini tahap dasar meneladani Allah.Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka dalam berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan pengetahuan ilmiah. Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani  Tuhan dalam sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan.Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari saja.

        6. Dicintai Allah
        Nah, sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya.
        Bila sudah dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah
        mencintai hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi, "Kalau Aku telah
        mencintai seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi
        penglihatan untuk matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi
        langkah untuk kakinya." (HR Bukhari)

        7. Do'a dikabulkan
        "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah
        bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdo'a apabila dia
        berdo'a, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku." (QS.
        al-Baqarah: 186)
        Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a
        tapi sebenarnya tidak berdo'a. Yaitu do'anya orang-orang yang tidak
        memenuhi syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi
        (segala perintah)Ku."
        Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi
        saw, "Tiga do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa,
        pemimpin yang adil dan do'anya orang teraniaya. Allah mengangkat do'anya
        ke awan dan membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau
        pasti Aku tolong meski tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
        Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kecucian
        pakaian, kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan pengabulan
        do'a. Nabi pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya,
        kusut rambutnya berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh
        itu bisa mengantarkan  do'anya dia diterima. Tapi kalau makanannya
        haram, minumannya haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari barang
        yang haram, bagaimana bisa dikabulkan doa'nya?
        Jadi do'a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan.
        Di bulan Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa
        kita, semakin tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan,
        semakin besar kemungkinan untuk dikabulkan do'a.

        8. Turunnya Lailatul Qodar
        Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia.
        Saking mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu
        bulan (QS. al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal
        al-Qur'an diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan
        pada malam itu.
        Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada
        sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad,
        "Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluhb
        terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima
        atau duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan.
        Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut
        karena mengharap ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang
        akan datang."
        Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya
        karena dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita.
        Itu adalah suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar.
        Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu
        turun malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka
        untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian
        sampai terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5)
        Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia.
        Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh
        menggambarkan, "Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di
        dalam hati Anda akan tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada
        bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama
        adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan
        demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan  hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.

 9. Meningkatkan kesehatan
Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan.  Misalnya, dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada  hari biasa alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap  makanan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di  usus kecil (ileum). Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker. Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum. Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan  hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan  ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan syaraf.

10. Penuh harapan
Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah... rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup lebih bermakna. "Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).

 11. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan
"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti,  tidak diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil, mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR. Bukhari)
Minum air telaganya Rasulullah saw : "Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain. Mereka (para  sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah  memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari  telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)

12. Berkumpul dengan sanak keluarga
Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan  hari bahagia itu yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk  kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang  tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman. Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa  berlangsung kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang. Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin  hubungan dengan tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin  rezekinya dibanyakkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR. Bukhari)

13. Qaulan tsaqiilaa
Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat  malam dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3). Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan  melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih. Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa dibersihkan dari  nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat malam untuk  membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya). Dengan  membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang  luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham.

 Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran Maka orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.

14. Hartanya tersucikan
Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per orang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5 persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya. Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong  fakir miskin, juga guna mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan  bakal mendatangkan barakah dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.